SAPAAN
MSTERIUS
Memulai
hari baru di SMP, dengan wajah polos dan lugu Aku datang ke sekolah. Banyak
sekali orang orang asing di hadapanku. Dengan wajah yang bingung Aku selalu
tersenyum, “(padahal tak ada seorang pun yang ku kenal)”.
Suatu ketika ada seorang anak perempuan berkerudung
hitam menghampiri. Ia pun menyapa “ haii…..”, dengan wajah yang lugu aku pun
cuma bisa tersenyum. Dibalik sapaannya, sepertinya ia menaruh simpati yang
besar terhadapku.
Ting..nong..Ting..nong,
bel sekolah pun berbunyi. Semua murid siswa baru mulai di kumpulkan di lapangan
sekolah untuk menerima arahan dari kakak kelas yang akan membimbing. (Istilah
lain Ospek).
Aku
pun masih belum bisa mendapatkan seorang teman. Hanya sapaan tadi lah yang
selalu terdengar di telingaku.
Sesekali
aku mencari seorang perempuan yang menyapa ku tadi. Dalam hati ku bertanya “
dimana anak perempuan yang tadi meyapaku … ?? “.
Kriuuuuukkk…..kriuuuuuk…..!!!
perutku sudah mulai terasa sakit. Segeralah Aku mencari makanan di kantin
sekolah. Ada seorang anak siswa baru yang kebetulan mengajakku. “haii
broow…makan yu !!”. Kami pun makan di kantin sekolah. Selama makan, kami
berkenalan. Ternyata dia sebenarnya Anak murid lama yang kebetulan tidak naik
kelas. Dia bernama Jodi. Aku berntanya sama Jodi, “ Jod, loe kenal sama
anak cewe yang pake kerudung hitam ga ??
“ …”wah brow cewe pake kerudung hitam banyak, mana mungkin gw tau cewe mana
yang loe maksud itu..!!!!”. aku pun sedikit melamun. Dalam hati ku berbicara. “
ohh….iya ya, kan anak perempuan yang pake kerudung hitam banyak !!“ (sambil
sedikit menampar jidatku).
Keesokan
harinya ku bertemu dengan anak perempuan itu lagi. Tak mau ketinggalan momen
berkenalan, aku pun langsung menghampirinya. Tanpa panjang lebar aku langsung
menyapnya “ haaiiii…” kataku.
Dengan
penuh senyum aku menyapanya.
Tapi
dia tidak merespon dan cuma menarik bibirnya sedikit ke atas untuk tersenyum.
Sekali lagi aku menyapanya ,
“haii….boleh
kenalan gak ??”
“ia…
ada apa ya??, katanya sambil menolehkan senyumannya.
“aku
boleh gak kenalan? Namaku Rudi?” sambil mengulukan jemariku
sontak
ia menjawab dengan suara pelan“ namaku Rini !!”, katanya sambil berlari menjauh
pergi dari hadapanku.
“Ko
malah pergi sih?”, kataku dalam hati sambil merasa bingung. Aku pun tidak terlalu
jelas mendengar namanya.
Tapi
tak apalah, yang penting aku sudah bertemunya lagi.
Setahun
aku telah menjalani hari-hari ku disekolah. Beranjak Aku pun naik ke kelas 2
SMP. Banyak kegiatan yang Aku lakukan selama aku sekolah. Aku termasuk anak
yang aktif di organisasi sekolah.
Pertengahan
semester aku masuk anggota OSIS. Disinilah aku mulai nekad untuk mencari anak
perempuan itu. Sesekali aku bertanya kepada temanku, namun mereka hanya
menjawab, “ namanya siapa ???“…..
Itu
tidak akan menyurutkan usahaku untuk mencarinya. Suatu ketika Aku di suruh ke ruang guru untuk mengambil buku
pelajaran. Di situ banyak sekali guru-guru berkumpul.
“
Permisi…pak saya mau mengambil bukunya pa Imran”
“
Oh iya silahkan masuk, meja pak Imran di pojok sebelah sana ya ..!!” kata salah
satu staff guru sambil menunjuk ke arah meja pak Imran.
Aku
melihat foto anak perempuan itu yang dipajang di ruang kantor. “ waaahhhhh…… ko
ada foto anak itu??”, apa dia anak seorang kepala sekolah di sini ya ??” kataku
sambil bertanya tanya sendiri.
Tak
panjang lebar Aku langsung bertanya kepada salah satu staff guru di situ, “ Pak
itu foto siapa ya ??”
“
oh itu….” Kata staff guru tadi
“
iya Pak, Siapa ya anak itu ??” kata ku sambil bertanya penasaran.
“
itu anaknya kepala sekolah di sini” kata staff guru menjawab
“
Hemmm…..(ternyata benar dugaanku), terus dia sekolah dimana ya Pak??”, ujarku
sambil tertawa pelan.
“
Emangnya kenapa..? Staff guru menjawab
“
Cuma pengen tau ajjah pak “, kataku lagi sambil tak sabar menunggu
“
Dia sudah meninggal satu tahun yang lalu “
“
Haaahhhhh… ???(dengan suara keras aku terkejut)” , sambil merasa belum percaya
“
Kalau boleh tau namanya siapa Pak “, tanya ku
“
Namanya Rini….sudah. Kamu ini nanya terus kaya wartawan, nanti kalau ketahuan bpk.
Kepala sekolah di marahin kamu!!”. Ujar staff guru tadi
“
Ya Pak terima kasih infonya “
Aku
pun keluar ruangan dengan badan lemas. Ternyata selama ini, anak perempuan yang
ku cari-cari ternyata anaknya kepala sekolah yang meninggal satu tahun yang lalu.
Kini
aku cuma bisa mengingat sapaan yang selalu terdengar di telingaku setiap saat.
![](http://i1198.photobucket.com/albums/aa459/ramaqq88/cooltext557486719.png)