0

SAPA'AN MISTERIUS

Kamis, 06 Juni 2013


SAPAAN MSTERIUS
Memulai hari baru di SMP, dengan wajah polos dan lugu Aku datang ke sekolah. Banyak sekali orang orang asing di hadapanku. Dengan wajah yang bingung Aku selalu tersenyum, “(padahal tak ada seorang pun yang ku kenal)”.
 Suatu ketika ada seorang anak perempuan berkerudung hitam menghampiri. Ia pun menyapa “ haii…..”, dengan wajah yang lugu aku pun cuma bisa tersenyum. Dibalik sapaannya, sepertinya ia menaruh simpati yang besar terhadapku.
Ting..nong..Ting..nong, bel sekolah pun berbunyi. Semua murid siswa baru mulai di kumpulkan di lapangan sekolah untuk menerima arahan dari kakak kelas yang akan membimbing. (Istilah lain Ospek). 
Aku pun masih belum bisa mendapatkan seorang teman. Hanya sapaan tadi lah yang selalu terdengar di telingaku.
Sesekali aku mencari seorang perempuan yang menyapa ku tadi. Dalam hati ku bertanya “ dimana anak perempuan yang tadi meyapaku … ?? “.
Kriuuuuukkk…..kriuuuuuk…..!!! perutku sudah mulai terasa sakit. Segeralah Aku mencari makanan di kantin sekolah. Ada seorang anak siswa baru yang kebetulan mengajakku. “haii broow…makan yu !!”. Kami pun makan di kantin sekolah. Selama makan, kami berkenalan. Ternyata dia sebenarnya Anak murid lama yang kebetulan tidak naik kelas. Dia bernama Jodi. Aku berntanya sama Jodi, “ Jod, loe kenal sama anak  cewe yang pake kerudung hitam ga ?? “ …”wah brow cewe pake kerudung hitam banyak, mana mungkin gw tau cewe mana yang loe maksud itu..!!!!”. aku pun sedikit melamun. Dalam hati ku berbicara. “ ohh….iya ya, kan anak perempuan yang pake kerudung hitam banyak !!“ (sambil sedikit menampar jidatku).
Keesokan harinya ku bertemu dengan anak perempuan itu lagi. Tak mau ketinggalan momen berkenalan, aku pun langsung menghampirinya. Tanpa panjang lebar aku langsung menyapnya “ haaiiii…” kataku.
Dengan penuh senyum aku menyapanya.
Tapi dia tidak merespon dan cuma menarik bibirnya sedikit ke atas untuk tersenyum. Sekali lagi aku menyapanya ,
“haii….boleh kenalan gak ??”
“ia… ada apa ya??, katanya sambil menolehkan senyumannya.
“aku boleh gak kenalan? Namaku Rudi?” sambil mengulukan jemariku
sontak ia menjawab dengan suara pelan“ namaku Rini !!”, katanya sambil berlari menjauh pergi dari hadapanku.
“Ko malah pergi sih?”, kataku dalam hati sambil merasa bingung. Aku pun tidak terlalu jelas mendengar namanya.
Tapi tak apalah, yang penting aku sudah bertemunya lagi.
Setahun aku telah menjalani hari-hari ku disekolah. Beranjak Aku pun naik ke kelas 2 SMP. Banyak kegiatan yang Aku lakukan selama aku sekolah. Aku termasuk anak yang aktif di organisasi sekolah.
Pertengahan semester aku masuk anggota OSIS. Disinilah aku mulai nekad untuk mencari anak perempuan itu. Sesekali aku bertanya kepada temanku, namun mereka hanya menjawab, “ namanya siapa ???“…..
Itu tidak akan menyurutkan usahaku untuk mencarinya. Suatu ketika Aku di  suruh ke ruang guru untuk mengambil buku pelajaran. Di situ banyak sekali guru-guru berkumpul.
“ Permisi…pak saya mau mengambil bukunya pa Imran”
“ Oh iya silahkan masuk, meja pak Imran di pojok sebelah sana ya ..!!” kata salah satu staff guru sambil menunjuk ke arah meja pak Imran.
Aku melihat foto anak perempuan itu yang dipajang di ruang kantor. “ waaahhhhh…… ko ada foto anak itu??”, apa dia anak seorang kepala sekolah di sini ya ??” kataku sambil bertanya tanya sendiri.
Tak panjang lebar Aku langsung bertanya kepada salah satu staff guru di situ, “ Pak itu foto siapa ya ??”
“ oh itu….” Kata staff guru tadi
“ iya Pak, Siapa ya anak itu ??” kata ku sambil bertanya penasaran.
“ itu anaknya kepala sekolah di sini” kata staff guru menjawab
“ Hemmm…..(ternyata benar dugaanku), terus dia sekolah dimana ya Pak??”, ujarku sambil tertawa pelan.
“ Emangnya kenapa..? Staff guru menjawab
“ Cuma pengen tau ajjah pak “, kataku lagi sambil tak sabar menunggu
“ Dia sudah meninggal satu tahun yang lalu “
“ Haaahhhhh… ???(dengan suara keras aku terkejut)” , sambil merasa belum percaya
“ Kalau boleh tau namanya siapa Pak “, tanya ku
“ Namanya Rini….sudah. Kamu ini nanya terus kaya wartawan, nanti kalau ketahuan bpk. Kepala sekolah di marahin kamu!!”. Ujar staff guru tadi
“ Ya Pak terima kasih infonya “
Aku pun keluar ruangan dengan badan lemas. Ternyata selama ini, anak perempuan yang ku cari-cari ternyata anaknya kepala sekolah yang meninggal satu tahun yang lalu.
Kini aku cuma bisa mengingat sapaan yang selalu terdengar di telingaku setiap saat.